Malaysia Tolak Campur Tangan Pihak Ketiga
KUALA LUMPUR: Malaysia dan Indonesia dianggap masih mampu menyelesaikan masalah yang kini sedang dihadapi oleh kedua negara. Campur tangan pihak ketiga dianggap Malaysia belum perlu.
"Sejauh ini, kita boleh duduk bersama dan membahas cara-cara untuk menemukan penyelesaian yang paling damai," kata Menteri Luar, Datuk Seri Anifah Aman seperti dilapur Bernama, hari ini.
Anifah, yang mengulas hubungan Malaysia dan Indonesia, mengatakan konflik saat ini antara kedua negara dapat diselesaikan melalui semangat Asean.
Menteri Dalam Negeri, Datuk Seri Hishammuddin Tun Hussein mengatakan saluran diplomatik antara Malaysia dan Indonesia harus digunakan dengan baik sehingga hubungan erat antara kedua negara dapat dipertahankan.
"Kita akan gunakan saluran diplomatik sehingga dapat mencegah kelompok yang mencuba merosak hubungan mesra antara kedua negara tetangga," katanya.
Pada 6 September nanti Menteri Luar Indonesia dan Malaysia akan bertemu di Kinabalu, Malaysia, untuk membincangkan sempadan laut antara kedua negara, termasuk isu-isu lain.
Sementara itu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan menyampaikan ucapan mengenai hubungan Indonesia dan Malaysia di Markas Besar Tentera Nasional Indonesia di Jakarta malam ini.
Difahamkan beliau akan menyampaikan ketegasan sikap Indonesia terus menjaga hubungan baik dengan Malaysia tapi tidak berkompromi bila menyangkut kedaulatan negara.
"Itu isyarat ketegasan sikap kita. Bagaimanapun kita tetap menghormati dan menjaga hubungan baik, tetapi tidak akan membiarkan bila menyangkut kehormatan bangsa kita sebagai bangsa berdaulat," kata jurucakap presiden Julian Aldrin Pasha.
Katanya, pemilihan lokasi Markas Besar TNI kerana residen diundang berbuka puasa bersama di sana oleh TNI.
Atas kesempatan itu presiden memandang tidak ada salahnya untuk sekaligus menyampaikan ucapan mengenai Malaysia ini, kata Julian.
"Sejauh ini, kita boleh duduk bersama dan membahas cara-cara untuk menemukan penyelesaian yang paling damai," kata Menteri Luar, Datuk Seri Anifah Aman seperti dilapur Bernama, hari ini.
Anifah, yang mengulas hubungan Malaysia dan Indonesia, mengatakan konflik saat ini antara kedua negara dapat diselesaikan melalui semangat Asean.
Menteri Dalam Negeri, Datuk Seri Hishammuddin Tun Hussein mengatakan saluran diplomatik antara Malaysia dan Indonesia harus digunakan dengan baik sehingga hubungan erat antara kedua negara dapat dipertahankan.
"Kita akan gunakan saluran diplomatik sehingga dapat mencegah kelompok yang mencuba merosak hubungan mesra antara kedua negara tetangga," katanya.
Pada 6 September nanti Menteri Luar Indonesia dan Malaysia akan bertemu di Kinabalu, Malaysia, untuk membincangkan sempadan laut antara kedua negara, termasuk isu-isu lain.
Sementara itu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan menyampaikan ucapan mengenai hubungan Indonesia dan Malaysia di Markas Besar Tentera Nasional Indonesia di Jakarta malam ini.
Difahamkan beliau akan menyampaikan ketegasan sikap Indonesia terus menjaga hubungan baik dengan Malaysia tapi tidak berkompromi bila menyangkut kedaulatan negara.
"Itu isyarat ketegasan sikap kita. Bagaimanapun kita tetap menghormati dan menjaga hubungan baik, tetapi tidak akan membiarkan bila menyangkut kehormatan bangsa kita sebagai bangsa berdaulat," kata jurucakap presiden Julian Aldrin Pasha.
Katanya, pemilihan lokasi Markas Besar TNI kerana residen diundang berbuka puasa bersama di sana oleh TNI.
Atas kesempatan itu presiden memandang tidak ada salahnya untuk sekaligus menyampaikan ucapan mengenai Malaysia ini, kata Julian.
No comments
Post a Comment