Israel Curi Organ Mangsa-mangsa Gempa HAITI
Israel dicurigai punya motif lain dibalik bantuan yang diberikannya untuk masyarakat Haiti yang baru saja tertimpa bencana gempa bumi dahsyat. Sebuah rakaman video yang disiarkan di situs Youtube mencetuskan kecurigaan bahawa delegasi Israel melakukan pencurian organ tubuh manusia dari para korban gempa di Haiti.
Rakaman video itu dihantar hari Selasa (19/1) oleh T. Westseorang warga negara AS yang tinggal di Seattle, Washington dan anggota kelompok AfriSynergy Productions. Dalam rakaman video tersebut, West mengemukakan kecurigaannya bahawa tim bantuan dari kemiliteran Israel yang dikirim ke Haiti kemungkinan terlibat dalam pencurian organ tubuh manusia dari para pasien yang menjadi korban gempa Haiti.
West, seperti dikutip laman Ynet mengatakan bahawa ada sekelompok orang yang tidak punya hati nurani sedang beroperasi di Haiti dan orang-orang itu adalah anggota tim penyelamat termasuk di antaranya tentera-tentera Israel. Ia mengingatkan kembali kes pencurian organ tubuh manusia yang dilakukan militer Israel di masa lalu dan pemantauan terhadap perbuatan itu sangat kurang.
West menghimbau rakyat Haiti untuk saling melindungi warganya terhadap kelompok-kelompok medis yang datang ke negeri itu dengan berkedok ingin membantu padahal ingin mencari wang dari tragedi yang menimpa Haiti. Pada Ynet, West mengatakan, ia memberikan peringatan itu bukan kerana ia menentang Israel tapi ia sangat membenci ideologi Zionisme yang dianut Israel.
"Kita menyaksikan apa yang dilakukan Zionis Israel di Afrika Selatan dan Palestin. Dari sejarah dan penderitaan kami, saya memahami apa yang sedang dialami rakyat Palestin," ujar West yang masih keturunan Afrika.
West yang bekerja sebagai jurnalis, pembawa acara talk show dan relawan di sejumlah LSM itu menyatakan, dia menghargai kehadiran militer Israel yang ingin membantu korban gempa di Haiti. Tapi ia mengingatkan bahawa di Haiti saat ini, mayat bergelimpangan di mana-mana dan ada orang yang ingin mengeksploitasi mayat-mayat itu. "Harus ada transparansi di Haiti," tukasnya.
Munculnya rakaman video itu seakan menggugah kesedaran masyarakat internasional terutama warga Haiti untuk lebih waspada atas kehadiran tim-tim bantuan dari luar negeri utamanya dari Israel. Apalagi media massa belakangan ini memuji-muji Israel yang dinilai cepat tanggap karena mendirikan rumah sakit darurat di Haiti. Bahkan sekutu Israel, AS dianggap masih kalah cepat dalam membantu warga Haiti. (ln/prtv)
Rakaman video itu dihantar hari Selasa (19/1) oleh T. Westseorang warga negara AS yang tinggal di Seattle, Washington dan anggota kelompok AfriSynergy Productions. Dalam rakaman video tersebut, West mengemukakan kecurigaannya bahawa tim bantuan dari kemiliteran Israel yang dikirim ke Haiti kemungkinan terlibat dalam pencurian organ tubuh manusia dari para pasien yang menjadi korban gempa Haiti.
West, seperti dikutip laman Ynet mengatakan bahawa ada sekelompok orang yang tidak punya hati nurani sedang beroperasi di Haiti dan orang-orang itu adalah anggota tim penyelamat termasuk di antaranya tentera-tentera Israel. Ia mengingatkan kembali kes pencurian organ tubuh manusia yang dilakukan militer Israel di masa lalu dan pemantauan terhadap perbuatan itu sangat kurang.
West menghimbau rakyat Haiti untuk saling melindungi warganya terhadap kelompok-kelompok medis yang datang ke negeri itu dengan berkedok ingin membantu padahal ingin mencari wang dari tragedi yang menimpa Haiti. Pada Ynet, West mengatakan, ia memberikan peringatan itu bukan kerana ia menentang Israel tapi ia sangat membenci ideologi Zionisme yang dianut Israel.
"Kita menyaksikan apa yang dilakukan Zionis Israel di Afrika Selatan dan Palestin. Dari sejarah dan penderitaan kami, saya memahami apa yang sedang dialami rakyat Palestin," ujar West yang masih keturunan Afrika.
West yang bekerja sebagai jurnalis, pembawa acara talk show dan relawan di sejumlah LSM itu menyatakan, dia menghargai kehadiran militer Israel yang ingin membantu korban gempa di Haiti. Tapi ia mengingatkan bahawa di Haiti saat ini, mayat bergelimpangan di mana-mana dan ada orang yang ingin mengeksploitasi mayat-mayat itu. "Harus ada transparansi di Haiti," tukasnya.
Munculnya rakaman video itu seakan menggugah kesedaran masyarakat internasional terutama warga Haiti untuk lebih waspada atas kehadiran tim-tim bantuan dari luar negeri utamanya dari Israel. Apalagi media massa belakangan ini memuji-muji Israel yang dinilai cepat tanggap karena mendirikan rumah sakit darurat di Haiti. Bahkan sekutu Israel, AS dianggap masih kalah cepat dalam membantu warga Haiti. (ln/prtv)
No comments
Post a Comment