Jamaat-e-Islami Pakistan Minta Dunia Menyelamatkan Al-Aqsha
Jamaat-e-Islami Pakistan menegaskan keprihatinannya yang mendalam atas tindakan Zionis-Israel yang terus berusaha menghancurkan Masjidil Aqsha, yang terletak di Yerusalem. Israel tidak menghentikan tindakannya yang merusak dan menghancurkan Kiblat pertama umat Islam, serta usaha-usaha menghancurkan negara-negara Islam di Timur Tengah.
Peringatan itu disampaikan oleh Majelis Syuro Pusat, yang melakukan pertemuan selama tiga, dan mengeluarkan sebuah resolusi, yang menyerukan kepada Dunia Islam, agar mengambil langkah-langkah positip menghadapi tindakan Zionis-Israel,yang terus-menerus melakukan konspirasi terhadap tempat suci umat Islam, yaitu Masjidil Aqsha, ucap pemimpin Jamaat-e-Islami Pakistan,Qazi Hussain Ahmad.
Selanjutnya, dalam pertemuan Majelis Syuro Jamaat-e-Islami Pakistan itu, mengharapkan berlangsungnya rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah. Hanya dengan adanya persatuan antara Hamas dan Fatah itulah yang akan membuat frustasi Zionis-Israel. Persatuan antara Hamas dan Fatah itu menurut Qazi Hussain Ahmad yang akan dapat menyatukan kekuatan dalam rangka membebaskan Palestina dari penjajahan Israel.
Majelis Syuro itu juga mengharapkan para pemimpin negara-negara Islam dengan landasan Islam hendaknya bertanggungjawab atas kesalamatan Masjidil Aqsha, yang sudah digariskan oleh Organisasi Konferensi Islam (OKI), sejak tahun 1969, yang mengeluarkan resolusi yang melindungi Masjidil Aqsha dari penghancuran yang dilakukan Zionis. Langkah-langkah secara sistematis yang dilakukan rejim Zionis menghancurkan Masjidil Aqsha ini semakin Nampak jelas, bersamaan dengan pembangunan pemukiman Israel, khususnya di wilayah Tepi Barat, serta penghancuran terhadap rumah warga Arab.
Qazi Hussain Ahmad juga menegaskan agar para pemimpin negara-negara Islam agar menolak segala usaha yang dilakukan oleh Zionis Israel untuk melakukan normalisasi hubungan diplomatik, dan apapun bentuk kerjasama selama penjajahan terhadap rakyat Palestina masih berlangsung. Jamaat-e-Islami Pakistan itu, juga menyerukan agar negara-negara Islam harus meminta kepada Washington tentang sikap mereka terhadap Zionis-Israel. Sejauh ini Washington telah mendukung Israel dan memusuhi negara-negara Islam, tambah Qazi Hussain.
Majelis Syuro Jamaat-e-Islami Pakistna itu juga mengingatkan bahwa Perdana Menteri Israel, yang pertama, David Ben Gurion, menyatakan, bahwa Israel tanpa Masjidil Aqsha dan Al-Qud. Jadi sejak semula Israel telah menginginkan agar Masjidil Aqsha dan Al Qud itu dihilangkan dari muka bumi. Dan, mereka ingin menggantikan dengan kuil Sulaiman, dan gagasan diwujudkan secara jelas sejak tahun 2007.
Disisi lain, Qazi Hussain Ahmad memprihatinkan adanya control lobby Yahudi terhadap Gedung Putih di Washington, dan selalu mendorong agar pemerintahan AS yang ada di Washington itu memberikan dukungan kepada Israel, dan menimbulkan ketidak adilan. (m/pic)
Peringatan itu disampaikan oleh Majelis Syuro Pusat, yang melakukan pertemuan selama tiga, dan mengeluarkan sebuah resolusi, yang menyerukan kepada Dunia Islam, agar mengambil langkah-langkah positip menghadapi tindakan Zionis-Israel,yang terus-menerus melakukan konspirasi terhadap tempat suci umat Islam, yaitu Masjidil Aqsha, ucap pemimpin Jamaat-e-Islami Pakistan,Qazi Hussain Ahmad.
Selanjutnya, dalam pertemuan Majelis Syuro Jamaat-e-Islami Pakistan itu, mengharapkan berlangsungnya rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah. Hanya dengan adanya persatuan antara Hamas dan Fatah itulah yang akan membuat frustasi Zionis-Israel. Persatuan antara Hamas dan Fatah itu menurut Qazi Hussain Ahmad yang akan dapat menyatukan kekuatan dalam rangka membebaskan Palestina dari penjajahan Israel.
Majelis Syuro itu juga mengharapkan para pemimpin negara-negara Islam dengan landasan Islam hendaknya bertanggungjawab atas kesalamatan Masjidil Aqsha, yang sudah digariskan oleh Organisasi Konferensi Islam (OKI), sejak tahun 1969, yang mengeluarkan resolusi yang melindungi Masjidil Aqsha dari penghancuran yang dilakukan Zionis. Langkah-langkah secara sistematis yang dilakukan rejim Zionis menghancurkan Masjidil Aqsha ini semakin Nampak jelas, bersamaan dengan pembangunan pemukiman Israel, khususnya di wilayah Tepi Barat, serta penghancuran terhadap rumah warga Arab.
Qazi Hussain Ahmad juga menegaskan agar para pemimpin negara-negara Islam agar menolak segala usaha yang dilakukan oleh Zionis Israel untuk melakukan normalisasi hubungan diplomatik, dan apapun bentuk kerjasama selama penjajahan terhadap rakyat Palestina masih berlangsung. Jamaat-e-Islami Pakistan itu, juga menyerukan agar negara-negara Islam harus meminta kepada Washington tentang sikap mereka terhadap Zionis-Israel. Sejauh ini Washington telah mendukung Israel dan memusuhi negara-negara Islam, tambah Qazi Hussain.
Majelis Syuro Jamaat-e-Islami Pakistna itu juga mengingatkan bahwa Perdana Menteri Israel, yang pertama, David Ben Gurion, menyatakan, bahwa Israel tanpa Masjidil Aqsha dan Al-Qud. Jadi sejak semula Israel telah menginginkan agar Masjidil Aqsha dan Al Qud itu dihilangkan dari muka bumi. Dan, mereka ingin menggantikan dengan kuil Sulaiman, dan gagasan diwujudkan secara jelas sejak tahun 2007.
Disisi lain, Qazi Hussain Ahmad memprihatinkan adanya control lobby Yahudi terhadap Gedung Putih di Washington, dan selalu mendorong agar pemerintahan AS yang ada di Washington itu memberikan dukungan kepada Israel, dan menimbulkan ketidak adilan. (m/pic)
No comments
Post a Comment