Raja Sumpah

Dari Sharpshooter

Sumpah..sumpah..sumpah…adakah semua masalah boleh selesai dengan hanya bersumpah?
Mengapa bila dibawa kes ke Mahkamah Syariah, Menteri UMNO sendiri yang menolaknya. Mengapa takut dengan Mahkamah Syariah? Bukankah anda mengaku sebagai pejuang Islam.

Sungguh besar risiko dan ancaman bagi orang yang berdusta dan berbohong dalam sumpahnya, sebab itu Islam mengingatkan umatnya agar hati-hati dalam bersumpah dan jangan biasakan diri bersumpah. Jangan bersumpah tentang ini dan itu tanpa keperluan.

Kebiasaan bersumpah akan menyebabkan orang merasa tidak bersalah ketika berdusta dalam sumpahnya sehingga akhirnya terjebak dalam ancaman hadis di atas. Bahkan Allah SWT berfirman:

“Dan janganlah kamu mengikuti orang yang selalu bersumpah, lagi hina.” (QS. Al-Qalam:10)

Rahsia kerajaan yang kuat atau masyarakat yang maju adalah terletak pada tertegaknya hukum yang adil. Sudah menjadi bukti sejarah, bahawa kehancuran umat-umat terdahulu, adalah kerana tidak berlaku tertegaknya hukum yang adil.

Jika pemimpin buat salah, orang “kuat” atau berduit, walaupun kejahatan yang besar, bahkan merugikan masyarakat terbanyak, hukum tidak ditegakkan.

Namun jika yang buat salah itu rakyat marhaen, walaupun kecil kesalahannya, segera hukuman ditegakkan dengan seberat-beratnya.

Rasulullah Saw. bersabda:

“Wahai manusia!, ketahuilah bahwa kehancuran umat terdahulu adalah karena mereka tidak menegakkan hukum dengan adil. Jika yang mencuri –berperkara- dari golongan terpandang, mereka biarkan. Namun jika yang mencuri itu orang yang tidak punya, mereka secara tegas menegakkan hukum. Demi Allah, jika Fatimah putri Muhammad –anak beliau sendiri- mencuri, pasti saya potong tangannya.” (HR. Bukhari)

“Demi Allah” sebagai sebuah ucapan yang mengawali sumpah sering kita dengar untuk membuktikan bahwa sesuatu itu benar atau tidak benar.

Sesungguhnya, Allah Ta’ala melarang sumpah dijadikan sebagai alat menipu, “Dan janganlah kamu jadikan sumpah-sumpahmu sebagai alat penipu diantaramu yang menyebabkan tergelincir kaki(mu) sesudah kokoh tegaknya dan kamu rasakan kemelaratan (didunia) karena kamu menghalangi (manusia) dari jalan Allah dan bagimu azab yang besar.” (QS. An-Nahl :94).

Dari Abu bakar r.a, Rasulullah Saw bersabda: “Maukah kalian semua jika kuberitau tentang dosa paling besar diantar dosa-dosa paling besar ?” kami menjawab ” sudah tentu wahai Rasulullah.” lalu, sambil berbaring beliau Saw bersabda: “Pertama, syirik kepada Allah, lalu durhaka kepada orang tua…” lalu tiba-tiba Rasulullah duduk tegak dan bersabda: “yang ketiga sumpah palsu dan saksi palsu. “Rasulullah terus mengulang-ulang yang ketiga ini sampai para sahabat gemetar dan berkata: “seandainya Rasulullah diam” karena takutnya para sahabat mendengarkan kata sumpah dan saksi palsu yang diulang terus menerus oleh Rasulullah.” (Hr. Bukhari Muslim).

Betapa beratnya dosa dengan sumpah palsu apalagi untuk mengaibkan orang lain demi untuk kepentingan peribadi.

Jauhilah sumpah palsu dan raja sesumpah.


[Sumber]

No comments

Powered by Blogger.